1. Kelompok Pertama yang akan Masuk
Syurga
عَنْ مُحَمَّدٍ قَالَ إِمَّا تَفَاخَرُوا وَإِمَّا
تَذَاكَرُوا الرِّجَالُ فِي الْجَنَّةِ أَكْثَرُ أَمْ النِّسَاءُ فَقَالَ أَبُو
هُرَيْرَةَ أَوَ لَمْ يَقُلْ أَبُو الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
إِنَّ أَوَّلَ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ
الْبَدْرِ وَالَّتِي تَلِيهَا عَلَى أَضْوَإِ كَوْكَبٍ دُرِّيٍّ فِي السَّمَاءِ
لِكُلِّ امْرِئٍ مِنْهُمْ زَوْجَتَانِ اثْنَتَانِ يُرَى مُخُّ سُوقِهِمَا مِنْ
وَرَاءِ اللَّحْمِ وَمَا فِي الْجَنَّةِ أَعْزَبُ.
1965- Dari Muhammad {Ibnu Sirin}, dia
berkata, "Para sahabat mungkin merasa bangga atau mungkin ingin memperdalam
pengetahuannya hingga mereka bertanya, 'Di dalam syurga itu lebih banyak
laki-laki ataukah perempuan?' Kemudian Abu Hurairah menuturkan, "Bukankah Abu
Qasim -Rasulullah SAW- telah bersabda, 'Sesungguhnya kelompok pertama yang
akan masuk syurga adalah orang-orang yang wajahnya bagaikan bulan purnama.
Setelah itu adalah orang-orang yang wajahnya bagaikan bintang yang berkilau di
langit. Masing-masing mereka mendapat dua istri yang sumsum tulang betisnya
dapat terlihat dari luar dagingnya. Selain itu, di syurga juga tidak ada orang
yang membujang.''" {Muslim
8/146}
. عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَوَّلُ زُمْرَةٍ تَدْخُلُ الْجَنَّةَ
مِنْ أُمَّتِي عَلَى صُورَةِ الْقَمَرِ لَيْلَةَ الْبَدْرِ ثُمَّ الَّذِينَ
يَلُونَهُمْ عَلَى أَشَدِّ نَجْمٍ فِي السَّمَاءِ إِضَاءَةً ثُمَّ هُمْ بَعْدَ
ذَلِكَ مَنَازِلُ لَا يَتَغَوَّطُونَ وَلَا يَبُولُونَ وَلَا يَمْتَخِطُونَ وَلَا
يَبْزُقُونَ أَمْشَاطُهُمْ الذَّهَبُ وَمَجَامِرُهُمْ الْأَلُوَّةُ وَرَشْحُهُمْ
الْمِسْكُ أَخْلَاقُهُمْ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ وَاحِدٍ عَلَى طُولِ أَبِيهِمْ آدَمَ
سِتُّونَ ذِرَاعًا قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ عَلَى خُلُقِ رَجُلٍ و قَالَ أَبُو
كُرَيْبٍ عَلَى خَلْقِ رَجُلٍ و قَالَ ابْنُ أَبِي شَيْبَةَ عَلَى صُورَةِ
أَبِيهِمْ.
1966- Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, "Rasulullah SAW telah
bersabda, 'Kelompok pertama umatku yang akan masuk syurga adalah orang-orang
yang berwajah seperti bulan purnama. Berikutnya adalah orang-orang yang berwajah
seperti bintang yang paling terang di langit. Setelah itu adalah orang-orang
yang kedudukannya lebih rendah. Mereka tidak buang hajat, tidak buang air kecil,
tidak mengeluarkan hingus, dan tidak meludah. Sisir mereka terbuat dari emas,
wangi-wangian mereka berasal dari kayu gaharu, keringat mereka berbau minyak
kasturi, bentuk rupa mereka sama seperti Adam, yaitu enampuluh hasta.' Ibnu
Abi Syaibah berkata, "Lafazh tersebut berbunyi, 'alaa khuluqi rajulin."
Abu Kuraib berkata, "Lafazh tersebut berbunyi, 'alaa khalqi rajulin."
Ibnu Abi Syaibah berkata, "Selanjutnya adalah berbunyi, 'alaa shurati
abiihim.'' {Seperti bentuk bapak mereka} {Muslim
8/147}
Mukhtashar Shahih Muslim
Mukhtashar Shahih Muslim
Tiada ulasan:
Catat Ulasan