Isnin, 23 Jun 2014

Tazkirah Hari Isnin

Pesanan Hadraji Maulana Muhammad In’amul Hasan Rahmatullah’alaih:

1. Sibukkan dirimu dalam agama; jika tidak kamu pun akan sibuk tapi bukan dalam agama.

2. Gunakan waktumu untuk agama; jika tidak waktu pun akan habis tapi bukan untuk agama.

3. Gunakan hartamu untuk agama; jika tidak harta pun akan habis tapi bukan untuk agama.

4. Matilah kamu dalam agama; jika tidak kamu pun akan mati tapi bukan untuk agama.



Jumaat, 20 Jun 2014

Ibadah

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku” (QS. Adz Dzariyat : 56)

Memerangi Hawa Nafsu

Sungguh hamba itu telah dikaruniai akal dan hawa nafsu. Akal itu sebagai hakim terhadap hawa nafsu karena hawa nafsu kecondongannya hanya kepada yang tercela. Menuruti hawa nafsu tidaklah tercela kecuali ketika menyelisihi akal dan syar’i. Apabila hawa nafsu menyelishi akal maka akal akan menghamba pada hawa nafsu dan menjadikan hawa nafsunya sebagai sesembahannya.  Alloh berfirman :
(أَفَرَأَيْتَ مَنِ اتَّخَذَ إِلَٰهَهُ هَوَاهُ وَأَضَلَّهُ اللَّهُ عَلَىٰ عِلْمٍ وَخَتَمَ عَلَىٰ سَمْعِهِ وَقَلْبِهِ وَجَعَلَ عَلَىٰ بَصَرِهِ غِشَاوَةً فَمَنْ يَهْدِيهِ مِنْ بَعْدِ اللَّهِ ۚ أَفَلَا تَذَكَّرُونَ
“Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya dan Allah membiarkannya berdasarkan ilmu-Nya dan Allah telah mengunci mati pendengaran dan hatinya dan meletakkan tutupan atas penglihatannya? Maka siapakah yang akan memberinya petunjuk sesudah Allah (membiarkannya sesat). Maka mengapa kamu tidak mengambil pelajaran? “
(Al Jatsiyah: 23)
Dan tidak hanya seorang dari ulama salaf yang telah berkata:
“Tidak ada sesembahan yang lebih jelek dibawah kolong langit selain hawa nafsu (yang diikuti).”
Telah berkata Al Hasan bin ‘Ali al Mathwa’i:
“Berhala setiap manusia itu adalah hawa nafsunya apabila manusia mampu menghancurkannya dengan menyelisihinya maka dia berhak menyandang nama pemuda “
Dan telah berkata Bisyr Al Hafi:
“Bencana itu semuanya pada hawa nafsu yang diikuti dan kebaikan itu semuanya dengan menyelisihi hawa nafsu”
Allah berfirman:
(فَإِنْ لَمْ يَسْتَجِيبُوا لَكَ فَاعْلَمْ أَنَّمَا يَتَّبِعُونَ أَهْوَاءَهُمْ ۚ وَمَنْ أَضَلُّ مِمَّنِ اتَّبَعَ هَوَاهُ بِغَيْرِ هُدًى مِنَ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ)
“Maka jika mereka tidak menjawab (tantanganmu) ketahuilah bahwa sesungguhnya mereka hanyalah mengikuti hawa nafsu mereka (belaka). Dan siapakah yang lebih sesat daripada orang yang mengikuti hawa nafsunya dengan tidak mendapat petunjuk dari Allah sedikitpun. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (Al Qoshosh: 50)
Rosululloh ‘Alaihisholatu Wassalam bersabda :
ثلاث مهلكات هوى متبع و شح مطاع و اعجاب المرئ بنفسه (اخرجه البزار و ابو نعيم حسنه الالباني)
“Tiga hal yang bisa membinasakan, yaitu hawa yang diikuti, kikir yang ditaati, dan pemenuhan hamba terhadap nafsunya”
Telah berkata ibnul Jauzi dalam Dzammul Hawa halaman 16:
“Ketahuilah sesungguhnya hawa nafsu itu menjadikan orangnya dalam banyak perkara, dia mengeluarkan dari daerah akal kepada daerah junun (kegilaan). Terkadang hawa nafsu menimpa orang berilmu sehingga mengeluarkan orangnya dari apa yang diperintah ilmunya dan terkadang menimpa orang zuhud sehingga menjadikan ia riya.”
Alloh menciptakan malaikat beserta akal tanpa syahwat. Alloh menciptakan hewan beserta syahwat tanpa akal dan Alloh menciptakan manusia beserta akal dan syahwat. Barangsiapa yang akalnya mampu mengalahkan syahwatnya maka dia lebih baik dari malaikat dan barangsiapa yang syahwatnya mengalahkan akalnya maka dia lebih jelek dari hewan” (Miftah Darussa’adah: I/352).
Barangsiapa yang menginginkan jannah maka perangilah hawa nafsunya. Alloh berfirman:
(وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوی
(فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَىٰ) 
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal(nya). “
An Naazi’at : 40
Apabila para nabi yang maksum diperingatkan dari bahaya hawa nafsu tentu pengikutnya sangat lebih berhak untuk diperingatkan dari bahaya mengikuti hawa nafsu. Maka janganlah kalian merasa aman dari bahaya seruan nafsumu.
::: Diterjemahkan secara bebas dari kitab Al Mu’min Adh Dho’if Syaikh Muhammad bin Abdillah Al Imam hal. 29-30. Oleh Abu Umamah Abdurrohim Al Malanji dalam perjalanan Aden-Turki tanggal 14 Rojab 1435 H/13 Mei 2014 M.
Editor: Abu Dawud al Pasimiy
Sumber : WA SLN

Isnin, 16 Jun 2014


Mimpi Bertemu Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam

Mimpi Bertemu Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam

Pertanyaan:
Saya juga mengalami bermimpi bertemu rasulullah, sampai 3 kali kalo gak salah. Mimpi yang kedua mirip mimpi saudara yang cerita barusan yaitu di saat kami shalat berjamaah dan dia rasulullah berkata “Cintailah Allah hanyalah Allah.”
Mimpi ketiga yang tak terlupakan, mohon pak ustadz memberi sedikit saran atas mimpi ini. Saya bermimpi,
Dalam mimpi itu aku diberi sebuah buku, lalu buku itu aku baca yang ternyata perjalanan hidupku didunia penuh dengan ujian dan cobaan-Nya dan ada yang pro maupun kontra kepadaku. Tapi Alhamdulillah, aku sanggup melewatinya. Lalu aku berada di sebuah piramid yang puncaknya tidak runcing tapi berupa lapang dalam masjid yang pilar-pilarnya menjunjung ke langit tiada ujung. Aku berada di dalamnya duduk, tak lama kemudian datang dua orang yang memberi salam. lalu aku balas salam mereka. Lalu aku tanya mereka siapa dan ada keperluan apa, mereka menjawab, “Saya malaikat pengurus ahli surga dan saya malaikat pengurus ahli neraka. Kami mohon izin untuk bisa ikut shalat ditempat Anda.” Lalu aku sambut mereka dan aku antar untuk shalat ditempatku tapi ternyata tempat dudukku itu telah penuh oleh orang-orang seperti mereka. Lalu aku pindah tempat dimana di sebelahku ada seorang laki-laki yang tampan parasnya dan hatiku mengatakan dia rasulullah, kami bercakap-cakap. Beliau bertanya kepadaku, “Heru, ingin diposisikan dimanakah kamu?” Aku jawab, “Ya Rasulullah giliran ke-6 pun tiada mengapa bagiku, tapi jika aku boleh memohon, lalu aku sujud kepada Allah dan aku berdoa ‘Ya Allah tempatkan aku persis dibelakang rasulullah.” Lalu aku berada persis di belakang beliau dan tiada makhluk lain antara kami dan di depan beliau, Rasulullah adalah sebuah pintu gerbang berwarna keemasan dan memancarkan cahaya terang benderang. Lalu kami bercakap-cakap lagi sambil duduk, rasulullah berkata, “Heru itulah posisi kamu disaat ajal menjemputmu.” Berhati-hatilah selama menjalani hidup di dunia agar kamu tidak tergelincir.” Lalu aku bangun dan menangis terharu.
Ya ku akui, aku sangat cinta kepada Allah dan Rasul-Nya, sangat rindu kepada Allah dan rasul-Nya. Wahai pak ustadz yang Allah cintai, terangkanlah kepadaku apa arti mimpiku ini. Makasih.
NB:ini salah satu dr sekian mimpi2 yg lainnya.
Dari: Heru

Jawaban:

Mimpi Bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam

Alhamdulillah was shalatu was salamu ‘alaa rasulillah, wa ba’du
ada beberapa catatan penting terkait mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam :
Pertama, bahwa seseorang mungkin untuk mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena setan tidak mampu meniru wajah beliau dan menampakkan diri dalam mimpi dalam rupa beliau.
Sebagaimana dinyatakan dalam hadis dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
من رآني في المنام فقد رآني فإن الشيطان لا يتخيل بي
“Siapa yang melihatku dalam mimpi, dia benar-benar melihatku. Karena setan tidak mampu meniru rupa diriku.” (HR. Bukahri dan Muslim)
Hanya saja, penting untuk dicatat di sini, yang tidak mampu dilakukan setan adalah menyerupai wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sebenarnya. Adapun menampakkan diri dengan wajah yang lain, bisa dilakukan oleh setan. Kemudian dia mengaku sebagai nabi atau orang yang melihatnya mengira bahwa dia nabi, padahal sejatinya setan.
Kedua, ketika seseorang melihat wajah cerah, baju putih, dan manusia dengan ciri mengagumkan lainnya, bukan jaminan bahwa itu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena yang dimaksud mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah melihat beliau persis sebagaimana ciri fisik dan wajah beliau. Karena itu, jika ada orang yang merasa melihat Nabi dalam mimpi, perlu dicocokkan dengan ciri fisik dan wajah beliau sebagaimana yang disebutkan dalam hadis dan keterangan para sahabat.
Imam Bukahri menyebutkan keterangan Ibnu Sirin rahimahullah, ketika mengomentari hadis tentang mimpi melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Ibnu Sirin mengatakan,
إذا رآه في صورته
Apabila dia benar-benar melihat wajah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (Shahih Bukhari, setelah hadis no. 6592)
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,
“Diriwayatkan dari Ayyub, beliau menceritakan, Jika ada orang yang bercerita kepada Muhammad bin Sirrin bahwa dirinya mimpi bertemu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka Ibnu Sirrin meminta kepada orang ini untuk menceritakan ciri orang yang dia lihat dalam mimpi itu. Jika orang ini menyampaikan ciri-ciri fisik yang tidak beliau kenal, beliau mengatakan, “Kamu tidak melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Ibnu Hajar menyatakan, “Sanad riwayat ini shahih.
Kemudian beliau membawakan riwayat yang lain, bahwa Kulaib (seorang tabi’in) pernah berkata kepada Ibnu Abbas radhiallahu’anhuma, Aku melihat Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam dalam mimpi. Ibnu Abbas berkata, “Ceritakan kepadaku (orang yang kamu lihat).” Kulaib mengatakan, “Saya teringat Hasan bin Ali bin Abi Thalib, kemudian saya sampaikan, beliau mirip Hasan bin Ali.” Lalu Ibnu Abbas menegaskan, “Berarti, kamu memang melihat Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sanadnya jayyid. (Fathul Bari, 12:383 – 384)
Disadur dari : Fatawa Islam, tanya jawab, no. 23367
Ketiga, bagaimana caranya agar bisa mengenal ciri fisik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam agar tidak ditipu setan?
Tidak ada cara lain untuk bisa mengetahui ciri fisik beliau, selain dengan membaca hadis-hadis dan keterangan sahabat yang menceritakan ciri-ciri fisik Nabishallallahu ‘alaihi wa sallam. Sebagaimana yang kita pahami, tidak ada manusia yang catatan sejarahnya paling lengkap, melebihi sejarah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan ini bagian dari jasa besar para sahabat yang menceritakan segala sesuatu terkait beliau. Bahkan sampai bentuk rambut, gerakan jenggot, perkiraan jumlah uban, tinggi badan, postur tubuh, cara jalan, dan seterusnya.
Dengan rahmat dan karunia Allah, warisan pengetahuan semacam ini tidak disia-siakan para ulama. Mereka kumpulkan semuanya dan mereka kodifikasikan dalam berbagai literatur. Nah.. di sinilah ada buku khusus yang ditulis para ulama hadis, isinya mengumpulkan hadis-hadis tentang ciri dan sifat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Baik dari sisi fisik maupun non fisik. Buku semacam ini diistilahkan dengan kitab Asy-Syama-il.
Ada beberapa karya ulama dalam bentuk Asy-Syama-il, di antaranya:
a. Asy-Syamail Al-Muhammadiyah, karya At-Turmudzi
b. Asy-Syamail Asy-Syarifah, karya As-Suyuthi
c. Al-Anwar fi Syamail An-Nabi Al-Mukhtar, karya Al-Baghawi
d. Syamail Ar-Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam, karya Ahmad bin Abdul Fatah Zawawi
Di antara beberapa kitab di atas, kitab syamail yang paling terkenal dan banyak mendapatkan perhatian para ulama adalah kitab syamail karya Tirmidzi. Para ulama setelah beliau, ada yang meringkas dan ada yang memberi penjelasan.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah)
Artikel www.KonsultasiSyariah.com