Isnin, 22 Julai 2013

Nuzul Quran

Tidak ada dalam perkataan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam yang shahih bahwaLailatul-Qadr terjadi pada tanggal 17 Ramadlaan.
Kemudian,… kapankah wahyu Al-Qur’an pertama kali turun kepada Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam ?.
Wahyu pertama kali turun adalah pada hari Senin :
وحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الرَّحْمَنِ بْنُ مَهْدِيٍّ، حَدَّثَنَا مَهْدِيُّ بْنُ مَيْمُونٍ، عَنْ غَيْلَانَ، عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مَعْبَدٍ الزِّمَّانِيِّ، عَنْ أَبِي قَتَادَةَ الْأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ: أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سُئِلَ عَنْ صَوْمِ الِاثْنَيْنِ "، فَقَالَ: " فِيهِ وُلِدْتُ، وَفِيهِ أُنْزِلَ عَلَيَّ "
Dan telah menceritakan kepadaku Zuhair bin Harb : Telah menceritakan kepada kami ‘Abdurrahmaan bin Mahdiy : Telah menceritakan kepada kami Mahdiy bin Maimuun, dari Ghailaan, dari ‘Abdullah, dari ‘Abdullah bin Ma’bad Az-Zimmaaniy, dari Abu Qataadah Al-Anshaariy radliyallaahu ‘anhu : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallampernah  ditanya tentang puasa hari Senin, maka beliau menjawab : “Pada hari itu aku dilahirkan dan pada hari itu Al-Qur’an diturunkan kepadaku” [Diriwayatkan oleh Muslim no. 1162].
Ada satu riwayat menjelaskan spesifik tanggalnya, yaitu :
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ، حَدَّثَنَا عِمْرَانُ أَبُو الْعَوَّامِ، عَنْ قَتَادَةَ، عَنْ أَبِي الْمَلِيحِ، عَنْ وَاثِلَةَ بْنِ الْأَسْقَعِ، أَنّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: " أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَام فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتْ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، الْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ "
Telah menceritakan kepada kami Abu Sa’iid maulaa Bani Haasyim : Telah menceritakan kepada kami ‘Imraan Abul-‘Awwaam, dari Qataadah, dari Abul-Maliih, dari Waatsilah bin Al-Asqa’ : Bahwasannya Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda : “Shuhuf (lembaran-lembaran) Ibraahiim diturunkan pada malam pertama bulan Ramadlan. Taurat diturunkan pada tanggal 6 Ramadlaan, Injil diturunkan pada tanggal 13 Ramadlaan, dan Al-Furqaan (Al-Qur’an) diturunkan pada tanggal 24 Ramadlaan” [Diriwayatkan oleh Ahmad, 4/107; dihasankan oleh Al-Albaaniy dalam Silsilah Ash-Shahiihah 4/104 no. 1575].
Al-Baihaqiy menukil perkataan Al-Hulaimiy rahimahumallah bahwa yang dimaksudkan dengan tanggal 24 Ramadlaan adalah malam tanggal 25 Ramadlaan [Al-Jaami’ li-Syu’abil-Iimaan 3/521 no. 2053].
Namun sebagian ulama ada yang memahami hadits Waatsilah tersebut terkait turunnya Al-Qur’an secara keseluruhan sebagaimana telah disebutkan sebelumnya.
Apapun itu, penyebutan 17 Ramadlaan sebagai waktu turunnya Al-Qur’an tidak mempunyai landasan dari Al-Qur’an, As-Sunnah, maupun perkataan salaf – kecuali hanya pendapat dari orang-orang setelah mereka. Ditetapkannya tanggal 17 Ramadlaan sebagai terjadinya peristiwa nuzuulul-Qur’aan hanyalah merupakan prasangka semata, dan kemudian malahmembudaya menjadi keyakinan yang berjangkit di masyarakat kita.
Anyway,…… mari kita jadikan ‘enggan berkreativitas dalam perkara agama’ sebagai bagian dari attitude kita dalam beragama, terkait peringatan Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam :
وَإِيَّاكُمْ وَالْأُمُورَ الْمُحْدَثَاتِ، فَإِنَّ كُلَّ بِدْعَةٍ ضَلَالَةٌ "
“Dan jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang baru (dalam agama), karena setiap bid’ah itu adalah sesat” [Hadits shahih[1]].
Wallaahu a’lam.

[abul-jauzaa’].

Tiada ulasan:

Catat Ulasan