Selasa, 10 Julai 2012

Syirik

Meminta Bantuan Kepada Arwah Rasul, Wali Atau Tokoh. Meminta bantuan kepada arwah Rasul, wali atau tokoh-tokoh, ini bukan hanya menjadi kebiasaan dan keyakinan yang membudaya, tetapi bahkan dihidup-hidupkan sebagai kesenian budaya. Sehingga kegiatan itu betul-betul menyatu dan mendarah daging dalam jiwa dan keyakinan sebagian besar masyarakat. Dapat disaksikan dibanyak tempat adanya upacara-upacara serta kesenian-kesenian ritual yang berisi kegiatan syaithani ini. Bahkan dalam nyanyian-nyanyian dan senandungnya sering terdengar ungkapanungkapan seperti: "Al-madad, al-madad ya Rasul". Artinya: "Bantuan, bantuan wahai Rasul." Maksudnya meminta bantuan kepada Rasul yang telah wafat. Tentu ini adalah syirik akbar. Dan peringatan-peringatan maulid Nabi merupakan media yang subur untuk kegiatankegiatan semacam ini. Pujian-pujian kepada nabi yang disenandungkan sarat dengan isi kemusyrikan, misalnya: Wahai lmam para Rasul, wahai sandaranku Engkau adalah pintu Allah dan gantunganku Begitu pula bait-bait sesudahnya yang berisi pujian berlebihan hingga mendudukan Rasulullah seperti Tuhan. Subhanallah `amma Yusyrikun. Kadang ada pula masyarakat yang datang ke kuburan tokoh, lalu katanya dapat berdialog dengan arwah tekoh tersebut untuk meminta bantuan. Padahal yang bersuara adalah jin (setan) dengan memyerupai suara tokoh dimaksud agar manusia terperosok dalam kekafiran. Petikan dari Majalah :As-Sunnah 09/IV/1421H

Tiada ulasan:

Catat Ulasan