Khamis, 17 April 2014

Memperingati Isra` Mi`raj adalah Bid`ah

Ulama Sepakat Peringatan Isra’ Mi’raj adalah Bid’ah

Para ulama sepakat bahwa peringatan Isra’ Mi’raj adalah acara bid’ah. Ibnul Qayim menukil keterangan Syaikhul Islam Ibn Taimiyah, yang mengatakan, “Tidak diketahui dari seorang-pun kaum muslimin, yang menjadikan malam Isra’ Mi’rajlebih utama dibandingkan malam yang lainnya. Lebih-lebih menganggap bahwa malam Isra’ lebih mullia dibandingkan lailatul qadar. Tidak seorangpun sahabat, maupun tabi’in yang mengkhususkan malam Isra’ dengan kegiatan tertentu, dan mereka juga tidak memperingati malam ini. Karena itu, tidak diketahui secara pasti, kapan tanggal kejadian Isra’ Mi’raj.” (Zadul Ma’ad, 1/58 /59).
Ibnu Nuhas mengatakan, “Memperingati malam Isra’ Mi’raj adalah bid’ah yang besar dalam urusan agama. Termasuk perkara baru yang dibuat-buat teman-teman setan.” (Tanbihul Ghafilin, hal. 379 – 380. Dinukil dari Al Bida’ Al Hauliyah, hal. 138)
Allahu a’lam.
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina Konsultasi Syariah).
Artikel www.KonsultasiSyariah.com



Ketika menjelaskan tafsir surat Al Ahqof ayat 11, Ibnu Katsir menyebutkan,
وأما أهل السنة  والجماعة فيقولون في كل فعل وقول لم يثبت عن الصحابة: هو بدعة؛ لأنه لو كان خيرا لسبقونا إليه، لأنهم لم يتركوا خصلة من خصال الخير إلا وقد بادروا إليها

“Adapun Ahlus Sunnah wal Jama’ah, mereka mengatakan bahwa setiap amalan atau perbuatan yang tidak dilakukan oleh para sahabat, maka itu adalah bid’ah. Karena “law kaana khoiron lasabaquna ilaih”, yaitu seandainya amalan tersebut baik, maka tentu para sahabat sudah lebih dahulu melakukannya. Karena mereka -para sahabat- tidaklah meninggalkan suatu kebaikan pun kecuali mereka lebih terdepan melakukannya.” (Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, karya Ibnu Katsir, terbitan Ibnul Jauzi 6: 622). 3030

Tiada ulasan:

Catat Ulasan